Tukak Lambung terbukti disebabkan oleh suatu jenis bakteri yang bernama Helicobacter pylori. Untuk penelitian yang mengungkap penyebab penyakit tukak lambung dan usus duabelas jari inilah J. Robin Warren dan Barry J. Marshall, dua orang warga Australia itu mendapat anugerah Nobel Fisiologi atau Kedokteran tahun 2005.
Selama ini orang beranggapan bahwa penyakit tukak lambung dan usus dua belas jari disebabkan oleh gaya hidup dan stress. Namun anggapan tersebut sekarang sudah bisa dibantah karena jelas bahwa bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab yang bertanggung jawab terhadap lebih dari 90 persen borok usus duabelas jari dan 80 persen tukak lambung.
Bermula pada tahun 1982, Warren, ahli patologi yang pada waktu itu masih bekerja di Royal Perth Hospital, Australia, mengamati koloni bakteri di bagian bawah lambung (Antrum) pada 50 persen pasien, dan tanda-tanda peradangan di lendir lambung selalu dijumpai adanya koloni bakteri sama tersebut.
Selanjutnya, Warren bersama-sama dengan Marshall yang ahli klinis meneliti lebih lanjut temuan itu dengan mempelajari biopsi 100 pasien. Marshall berhasil membiakkan bakteri yang ditemukan hampir pada semua pasien radang lambung, tukak duabelas jari, atau borok lambung. Bakteri ini kemudian dikenal sebagai Helicobacter pylori.
Bakteri patogen ini (helicobacter pylori) menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan paling sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala (asimptomatik). Sekali bersarang, bakteri Helicobacter pylori dapat bertahan di perut selama hidup seseorang. Namun, sekitar 10-15 persen individu yang terinfeksi kadang-kadang akan mengalami penyakit luka lambung atau usus duabelas jari. Kebanyakan luka, lebih sering terjadi di usus duabelas jari daripada di lambung.
Helicobacter pylori merupakan jenis bakteri Gram negative yang berbentuk spiral dan sangat cocok hidup pada kondisi kandungan udara sangat minim. Bakteri Helicobacter pylori berkoloni di dalam lambung dan bergabung dengan luka lambung atau duodenum (lihat gambar). Infeksi oleh Helicobacter pylori banyak ditemui pada penduduk di negara-negara berstandar ekonomi rendah dan memiliki kualitas kesehatan yang buruk.
Menempel dan Menginisiasi pembentukan luka
Helicobacter pylori tinggal menempel pada permukaan dalam lambung melalui interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida yang spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Racun VacA akan menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai cara, diantaranya adalah melalui pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas parasel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis (pengaktifan bunuh diri sel).
Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di dunia.
Peradangan di lendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus tumor limfa (lymphatic neoplasm) di lambung, atau disebut dengan limfoma MALT (mucosa associated lymphoid tissue, jaringan limfoid yang terkait dengan lendir). Infeksi Helicobacter pylori berperan penting dalam menjaga kelangsungan tumor. Limfoma-limfoma dapat merosot saat bakteri-bakteri itu dibasmi dengan antibiotik.
Helicobacter pylori hanya terdapat pada manusia dan telah menyesuaikan diri di lingkungan lambung. Hanya sebagian kecil individu terinfeksi berkembang menjadi penyakit lambung. Bakteri Helicobacter pylori sendiri sangat beragam dan galur-galurnya berbeda dalam banyak hal, seperti perekatan ke lendir lambung dan kemampuan menimbulkan peradangan.
Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri Helicobacter pylori tidak identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri menyesuaikan diri terhadap perubahankondisi-kondisi di lambung.
Tukak lambung dan usus duabela jari dapat diobati melalui penghambatan produksi asam lambung, tetapi sering kali akan kambuh kembali akibat bakteri dan peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren menunjukkan bahwa penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri dibasmi dari lambung dengan antibiotik.
Namun, penggunaan antibiotik secara serampangan dapat mengakibatkan masalah serius, yaitu ketahanan bakteri melawan obat-obat penting. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik melawan Helicobacter pylori pada pasien-pasien yang tidak mengalami tukak lambung dan usus duabelas jari harus dibatasi. http://artikel-info-kesehatan.blogspot.com/
Probiotik Atasi Flu, Bau Napas, dan Alergi
Selasa, 25 Mei 2010 16:30 WIB
Foto : ayushveda.com
ANDA tentu sudah sering mendengar bahwa probiotik atau bakteri baik, sangat berperan dalam menjaga kesehatan usus. Namun, studi baru-baru ini telah mengindikasikan bahwa bakteri ini juga bisa mengatasi berbagai gangguan lain, mulai dari diabetes tipe 1 hingga fibromyalgia.
Apa saja manfaat lainnya? Berikut uraian pakar nutrisi sekaligus penulis buku Good Gut Bugs, Kathryn Marsden, untuk Anda.
Apa saja manfaat lainnya? Berikut uraian pakar nutrisi sekaligus penulis buku Good Gut Bugs, Kathryn Marsden, untuk Anda.
Bakteri usus
Ada berbagai jenis bakteri yang hidup di seluruh tubuh, sebagian besar hidup dalam usus. Bakteri ini dikenal dengan bakteri komensal. Dalam kondisi normal, bakteri ini tidak berbahaya bagi tubuh. Beberapa tipe bakteri bermanfaat (bakteri baik), tapi ada juga yang berpotensi mengundang bahaya.
Sebagai contoh, 'superbug' bacterium Clostridium difficile atau bakteri penyebab maag helicobacter pylori bisa hidup dalam tubuh tanpa menimbulkan bahaya. Akan tetapi, bakteri ini akan menyebabkan penyakit jika lingkungan usus tidak seimbang dan memungkinkan mereka bertambah banyak.
Sedang bakteri baik selalu mejaga kesehatan tubuh. Mikroorganisme hidup ini bekerja memperbaiki keseimbangan usus dengan cara mengurangi dan menghambat pertumbuhan polutan dan bakteri berbarbahaya dari makanan.
Bau napas (bad breath)
Sebagian besar bau badan, aeperti bau napas, disebabkan oleh bakteri jahat. Masalah bau napas bisa disebabkan oleh pembusukan gigi, gusi tidak sehat, pencernaan yang buruk, bakteri helicobacter pylori atau sejumlah gangguan kesehatan lainnya. Tapi, masalah terbesar adalah bakteri dalam mulut yang turut mengonsumsi semua makanan yang masuk.
Beberapa orang secara alami mempunyai jumlah bakteri jahat (patogenik) yang rendah dan memiliki jumlah bakteri baik yang jauh lebih tinggi. Sayangnya, terang Marsden, hanya dua persen dari populasi yang masuk ke dalam kelompok ini. Sisanya harus bekerja untuk menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan jahat.
Beberapa orang secara alami mempunyai jumlah bakteri jahat (patogenik) yang rendah dan memiliki jumlah bakteri baik yang jauh lebih tinggi. Sayangnya, terang Marsden, hanya dua persen dari populasi yang masuk ke dalam kelompok ini. Sisanya harus bekerja untuk menyeimbangkan jumlah bakteri baik dan jahat.
Penanganan
Selain melakukan perawatan mulut, cobalah menambah jumlah bakteri baik dalam usus dengan menambah asupan produk susu yang difermentasi, seperti yogurt, ke dalam diet Anda. Selain itu, Anda bisa menggunakan suplemen probiotik secara teratur.
Selain melakukan perawatan mulut, cobalah menambah jumlah bakteri baik dalam usus dengan menambah asupan produk susu yang difermentasi, seperti yogurt, ke dalam diet Anda. Selain itu, Anda bisa menggunakan suplemen probiotik secara teratur.
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa suplemen ini membantu mengatur pertumbuhan bakteri jahat. Suplemen probiotik bekerja mengurangi risiko keruskaan gigi pada gigi anak. Artinya, kasus gigi berlubang, sariawan dan infeksi mulut yang terjadi juga akan semakin sedikit begitu anak memasuki usia dewasa.
Konstipasi
Kerja usus yang lambat seringkali dipicu oleh kurangnya bakteri baik dalam usus.
Penanganan
Perbaiki diet Anda. Sebagian besar orang kekurangan serat dalam diet. Cobalah menambah dengan mengonsumsi sereal oatmeal, buah, sayuran, kacang polong, biji-bijian dan kacang-kacangan. Selain itu, jangan lupa memperbanyak minum air, jus, teh dan sup. Salah satu penyebab lambatnya gerakan tinja adalah kekurangan cairan.
Untuk memaksimalkan hasil, cobalah menambah asupan probiotik, seperti yogurt dan cairan susu (buttermilk) ke dalam diet atau gunakan suplemen probiotik kualitas terbaik hingga masalah konstipasi teratasi. Kemudian, lakukan hal yang sama selama sebulan, setiap selang waktu beberapa bulan.
Menurut Marsden, beberapa studi menunjukkan bahwa memperbaiki diet dan menambah probiotik merupakan cara baik untuk mencegah dan mengatasi konstipasi.
Alergi
Peneliti menemukan adanya hubungan antara bakteri dalam usus dengan alergi. Orang-orang yang menderita alergi memiliki kadar bakteri baik yang lebih rendah dalam usus. Dan probiotik, menurut Marsden, bisa membantu mengembalikan keseimbangan bakteri, bekerja sebagai pertahanan dalam usus.
Penanganan
Cobalah minum probiotik setiap hari. Penelitian, seperti dikutip situs dailymail.co.uk, menunjukkan, orang-orang yang menyertakan susu fermentasi dalam diet, memiliki kekebalan tubuh lebih baik terhadap serbuk sari.
Selain itu, mereka mempunyai kandungan antibodi (yang memperparah gejala alergi) lebih rendah. Di samping itu, kandungan antibodi IGG (yang melindungi dari reaksi alergi) mereka lebih tinggi.
Cobalah menggunakan suplemen probiotik untuk meredakan gejala-gejala alergi pernapasan, seperti asma dan eksem. Pastikan menggunkan secara sabar. Efek sumplemen akan terlihat setelah 12 atau 16 minggu penggunaan.
Flu
Probiotik bekerja meningkatkan kekebalan tubuh. Studi-studi menemukan, partisipan yang menggunakan suplemen probiotik dan makanan probiotik lebih jarang mengalami flu dan infeksi. Probiotik meningkatkan kekebalan terhadap infeksi dengan cara memproduksi antibiotik.
Penanganan
Lindungi diri anda dengan menggunakan multivitamin harian dan suplemen probiotik. Studi-studi menunjukkan, suplemen multivitamin yang dikonsumsi dengan probiotik selama tiga bulan bisa mengurangi jumlah dan keparahan gejala serta durasi flu hingga beberapa hari.(IK/OL-5)
Lindungi diri anda dengan menggunakan multivitamin harian dan suplemen probiotik. Studi-studi menunjukkan, suplemen multivitamin yang dikonsumsi dengan probiotik selama tiga bulan bisa mengurangi jumlah dan keparahan gejala serta durasi flu hingga beberapa hari.(IK/OL-5)
Sabtu, 8 Oktober 2005
NOBEL BAKTERI
Nobel fisiologi atau kedokteran 2005 dianugerahkan kepada dua warga Australia, J. Robin Warren dan Barry J. Marshall, atas temuan luar biasa dan tak dinyana-nyana: bakteri Helicobacter pylori sebagai penyebab tukak lambung dan usus duabelas jari.
Pada 1982, Warren, ahli patologi yang pada waktu itu masih bekerja di Royal Perth Hospital, Australia, mengamati koloni bakteri di bagian bawah lambung (Antrum) pada 50 persen pasien, dan tanda-tanda peradangan di lendir lambung selalu dijumpai adanya koloni bakteri tesebut.
Pada 1982, Warren, ahli patologi yang pada waktu itu masih bekerja di Royal Perth Hospital, Australia, mengamati koloni bakteri di bagian bawah lambung (Antrum) pada 50 persen pasien, dan tanda-tanda peradangan di lendir lambung selalu dijumpai adanya koloni bakteri tesebut.
Kemudian, Warren bersama-sama dengan Marshall yang ahli klinis meneliti lebih lanjut temuan itu dengan mempelajari biopsi 100 pasien. Marshall berhasil membiakkan bakteri yang hampir ditemukan pada semua pasien radang lambung, tukak duabelas jari, atau borok lambung. Bakteri ini kemudian dikenal sebagai Helicobacter pylori
Dogma utama penyebab penyakit tukak lambung dan usus duabelas jari yang dipercaya selama ini adalah ketegangan dan gaya hidup. Namun, kini dogma itu runtuh dan tak dapat dipungkiri lagi bahwa Helicobacter pylori adalah bakteri penyebab lebih dari 90 persen borok usus duabelas jari dan 80 persen tukak lambung
Bakteri patogen ini menginfeksi tubuh seseorang melalui oral, dan sangat sering ditularkan dari ibu ke bayi tanpa ada penampakan gejala (asimptomatik).
Sekali bersarang, Helicobacter pylori dapat bertahan di perut selama hidup seseorang. Namun, sekitar 10-15 persen individu terinfeksi kadang-kadang akan mengalami penyakit luka lambung atau usus duabelas jari. Kebanyakan luka, lebih umum berlangsung di usus duabelas jari ketimbang di lambung.
Helicobacter pylori adalah bakteri Gram negatif berbentuk spiral yang sangat suka hidup pada kondisi kandungan udara sangat minim. Bakteri ini berkoloni di dalam lambung dan bergabung dengan luka lambung atau duodenum (lihat gambar). Infeksi Helicobacter pylori banyak ditemui pada penduduk di negara-negara berstandar ekonomi rendah dan berkualitas kesehatan buruk.
Menempel di permukaan
Helicobacter pylori menempel di permukaan dalam tukak lambung melalui interaksi-interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung. Mekanisme utama dari bakteri ini dalam menginisiasi pembentukan luka adalah melalui produksi racun VacA.
Racun VacA bekerja dalam menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung melalui berbagai cara. Di antaranya adalah melalui pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas parasel, pembentukan pori dalam membran plasma, atau apoptosis (pengaktifan bunuh diri sel).
Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan peradangan hebat, yang sering kali disertai dengan komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang. Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi. Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
Pada beberapa individu, Helicobacter pylori juga menginfeksi bagian badan lambung. Bila kondisi ini sering terjadi, menghasilkan peradangan yang lebih luas yang tidak hanya mempengaruhi borok di daerah badan lambung tetapi juga kanker lambung. Kanker lambung merupakan kanker penyebab kematian kedua di dunia.
Peradangan di lendir lambung juga merupakan faktor risiko tipe khusus tumor limfa (lymphatic neoplasm) di lambung, atau disebut dengan limfoma MALT (mucosa associated lymphoid tissue, jaringan limfoid yang terkait dengan lendir). Infeksi Helicobacter pylori berperan penting dalam menjaga kelangsungan tumor. Limfoma-limfoma dapat merosot saat bakteri-bakteri itu dibasmi dengan antibiotik.
Helicobacter pylori hanya terdapat pada manusia dan telah menyesuaikan diri di lingkungan lambung. Hanya sebagian kecil individu terinfeksi berkembang menjadi penyakit lambung. Bakteri Helicobacter pylori sendiri sangat beragam dan galur-galurnya berbeda dalam banyak hal, seperti perekatan ke lendir lambung dan kemampuan menimbulkan peradangan.
Walau pada satu individu terinfeksi, semua bakteri Helicobacter pylori tidak identik, dan selama jalur infeksi kronis, bakteri menyesuaikan diri terhadap perubahankondisi-kondisi di lambung.
Variasi genetic
Demikian juga variasi genetik di antara manusia dapat mempengruhi kerentanannya terhadap Helicobacter pylori.
Uji antibodi dapat dipakai untuk mendiagnosis infeksi Helicobacter pylori, yaitu melalui pengidentifikasian organisme pada biopsi jaringan yang diambil selama endoskopi, atau melalui uji napas noninvasif yang mengidentifikasi produksi enzim oleh bakteri dalam lambung.
Tukak lambung dan usus duabela sjari dapat diobati melalui penghambatan produksi asam lambung, namun mereka sering kali akan kambuh kembali akibat bakteri dan peradangan kronis lambung tetap ada. Studi Marshall dan Warren menunjukkan bahwa penyakit tukak lambung itu dapat diatasi hanya bila bakteri dibasmi dari lambung dengan antibiotik.
Naman, penggunaan antibiotik secara serampangan akan mengakibatkan masalah serius, yaitu ketahanan bakteri melawan obat-obat penting. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik melawan Helicobacter pylori pada pasien-pasien yang tidak mengalami tukak lambung dan usus duabelas jari harus dibatasi. (ZEILY NURACHMAN, Guru Biokimia, Kimia, ITB)
Sumber : Koran Kompas, Edisi Sabtu, 8 Oktober 2005
Sumber : Koran Kompas, Edisi Sabtu, 8 Oktober 2005
HELICOBACTER pylori (Hp) merupakan dasar terjadinya berbagai penyakit saluran cerna bagian atas. Termasuk Gastritis (sakit maag) dan tukak atau luka lambung maupun usus duabelas jari. Berbagai penelitian telah dilakukan termasuk cara deteksi dan eradikasi (pemberantasan) Hp yang paling efektif.
Helicobacter pylori, bakteri berbentuk spiral berekor, diselubungi lapisan mirip rambut atau flagella. Ia merupakan bakteri gram negatif yang berkolonisasi di epitel (lapisan sel di saluran cerna) permukaan dinding lambung. Panjang bakteri ini 2-3 mikron dengan lebar 0,5 mikron.
Sebagaimana yang dialami Ny.Ita. Ia sudah lama mengeluh sakit maag, ulu hatinya sering terasa nyeri terutama pada malam hari. Rasa sakitnya disertai mual dan kembung. Kadang-kadang terasa sampai bagian belakang tubuh. Rasa sakit akan berkurang apabila perutnya terisi makanan, tetapi kemudian timbul kembali. Sementara didiagnosis sakit maag, Ny.Ita minum obat-obatan dan gejala penyakit menghilang selama 1-2 minggu. Sebulan kemudian sakitnya kambuh lagi, dan ini terjadi berulang kali.
Setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis Penyakit Dalam, Ny.Ita dianjurkan menjalani pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan Endoscopy (pemeriksaan teropong saluran cerna). Ternyata dokter menemukan ulcus (tukak/luka) pada usus duabelas jarinya. Pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan biopsy (pengambilan contoh jaringan) menunjukkan positif ia terkena Helicobacter pylori.
Penularan
Terdapat berbagai macam kemungkinan terjadinya kerusakan pada mukosa saluran cerna akibat infeksi Hp. Bakteri akan menimbulkan penyakit jika lingkungan mendorongnya, misalnya faktor lingkungan yang jelek. Penularannya bisa melalui air ludah atau tinja (kotoran) yang masuk melalui mulut, seperti makanan yang tercemar kotoran. Jika dalam satu keluarga ada yang terjangkit, ada kemungkinan anggota keluarga lainnya ikut tertular.
Hp menghasilkan enzim urease dalam jumlah besar yang akan mengubah urea menjadi ammonia. Keadaan ini akan melindungi bakteri terhadap lingkungan yang asam, tetapi akan menimbulkan kerusakan sel mukosa saluran cerna. Disamping itu pH (tingkat keasaman) permukaan lambung akan meningkat, karena ammonia akan menyebabkan sel D (sel penghasil somatostatin=nama hormon) atrofi serta terjadi deplesi somatostatin. Keadaan ini akan menimbulkan peningkatan produksi asam lambung.
Mekanisme terjadinya tukak/luka usus duabelas jari disebabkan oleh terjadinya metaplasia (perubahan sel) pada mukosa usus duabelas jari. Akibat seringnya kontak dengan asam lambung. Pada keadaan ini Hp akan bermigrasi ke usus duabelas jari dan menimbulkan kerusakan berupa tukak/luka usus.
Tes Diagnostik
Infeksi Helicobacter pylori bisa didiagnosis melalui tes serologi, dengan mengidentifikasi bakteri dari hasil biopsi (mengambil contoh jaringan) sewaktu pemeriksaan endoskopi. Atau dengan urea breath test (tes hasil produksi bakteri dalam lambung berupa enzim). Setiap tes diagnostik mempunyai nilai yang berbeda ditinjau dari manfaat yang bisa diperoleh.
- Tes serologi tidak dapat dipakai untuk menilai pengobatan, tetapi dapat dipakai untuk studi epidemiologi.
- Urea breath test baik untuk deteksi infeksi Helicobacter pylori maupun untuk menilai hasil pengobatan.
- Tes histopatologi dan biakan melalui pemeriksaan endoskopi dipengaruhi oleh tempat/lokasi biopsi mukosa dan densitas koloni Hp tersebut di mukosa lambung. Pemeriksaan biakan memungkinkan kita untuk menilai adanya resistensi bakteri terhadap antibiotik.
Pengobatan
Tujuan pengobatan penyakit saluran cerna yang berhubungan dengan infeksi Helicobacter pylori untuk menghilangkan gejala, menyembuhkan penyakit dengan cara pemberian obat penghambat sekresi asam dan eradikasi Hp dengan pemberian antibiotik. Peran obat Penghambat Pompa Proton (PPP) atau Proton Pump Inhibitor (PPI), tidak hanya dalam penyembuhan ulkus tetapi juga berpengaruh pada tingkat aktivitas antibiotik yang akan dipakai dalam regimen eradikasi.
Rata-rata pH (tingkat keasaman) di lambung adalah 1,4 dan dengan pemberian PPI dapat meningkatkan pH sekitar 3,0-4,0 selama 16 jam sehari, dan meningkatnya pH lambung ini dapat menimbulkan autolisis dari bakteri.Usus buntu (appendix) adalah kantung kecil berbentuk cacing yang melekat pada usus besar tepat di ujung usus halus. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti fungsi dari appendix, orang tetap bisa hidup sehat tanpanya. Usus buntu yang meradang(Appendicitis) bisa pecah dalam waktu kurang dari 24 jam setelah gejala akut timbul.Jika appendiks sudah pecah akan mengakibatkan infeksi yang tidak bisa tertolong lagi.
Appendektomi adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan jika pada umbai cacing (usus buntu) sudah terjadi peradangan.Gejala Appendicitis bisa dikatakan laten.
Appendektomi adalah satu-satunya cara yang harus dilakukan jika pada umbai cacing (usus buntu) sudah terjadi peradangan.Gejala Appendicitis bisa dikatakan laten.
Intolenran Laktosa dan Diare
Intoleran laktosa adalah kondisi usus tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa secara sempurna. Hal ini terjadi karena terbatasnya enzim lactase pada saluran pencernaan yang berfungsi memecah laktosa. Adanya luka pada lapisan usus terutama sel-sel penghasil enzim laktase menjadi penyebab produksi enzim laktase sangat terbatas. Luka tersebut terbentuk karena infeksi virus atau gangguan saluran pencernaan. Dinding perut mengeluarkan asid HCL 3 Liter sehari untuk meransang pengeluaran enzim pepsin untuk pencernaan protein. Di dalam keadaan kecemasan atau tekanan mental akan meningkatkan asid dalam perut dan terjadinya luka dalam usus. HCL dinuetralkan oleh cairan hempedu dan cecair pankreas.
Usus adalah bahagian terpenting untuk pencernaan dan penyerapan. Peneutralan asid HCL penting untuk menghindari ulser peptik . Usus besar perlu diperkuatkan dengan serat untuk menghindari sembelit, kanser, dan penyakit lain.
Usus adalah bahagian terpenting untuk pencernaan dan penyerapan. Peneutralan asid HCL penting untuk menghindari ulser peptik . Usus besar perlu diperkuatkan dengan serat untuk menghindari sembelit, kanser, dan penyakit lain.
NOBEL KEDOKTERAN
Bakteri Penyebab Tukak Lambung
Sabtu, 8 Oktober 2005
Nobel fisiologi atau kedokteran 2005 dianugerahkan kepada dua warga Australia, J. Robin Warren dan Barry J. Marshall, atas temuan luar biasa dan tak dinyana-nyana: bakteri Helicobacter pylori sebagai penyebab tukak lambung dan usus duabelas jari.
Pada 1982, Warren, ahli patologi yang pada waktu itu masih bekerja di Royal Perth Hospital, Australia, mengamati koloni bakteri di bagian bawah lambung (Antrum) pada 50 persen pasien, dan tanda-tanda peradangan di lendir lambung selalu dijumpai adanya koloni bakteri tesebut.
Kemudian, Warren bersama-sama dengan Marshall yang ahli klinis meneliti lebih lanjut temuan itu dengan mempelajari biopsi 100 pasien. Marshall berhasil membiakkan bakteri yang hampir ditemukan pada semua pasien radang lambung, tukak duabelas jari, atau borok lambung. Bakteri ini kemudian dikenal sebagai Helicobacter pylori.
Dogma utama penyebab penyakit tukak lambung dan usus duabelas jari yang dipercaya selama ini adalah ketegangan dan gaya hidup. Namun, kini dogma itu runtuh dan tak dapat dipungkiri lagi bahwa Helicobacter pylori adalah bakteri penyebab lebih dari 90 persen borok usus duabelas jari dan 80 persen tukak lambung
Sakit lambung atau yang biasa disebut sakit maag-dari bahasa Belanda- awalnya memang disebabkan oleh asam lambung yang melimpah dibandingkan jumlah makanan didalam lambung. Namun sejak 1983, dua dokter dari Perth-Australia, yang kemudian mendapatkan Hadiah Nobel di bidang Kedokteran : Dr. Warren dan Dr. Marshall, mereka  masing-masing adalah pathologist dan internist yang telah menemukan sejenis bakteri didalam sediaan penderita gastritis yang dibiopsi dan kemudian  diberi nama Helicobacter Pylori (HP).
Apa dan bagaimana sifat HP ?
HP berbentuk seperti sosis dengan posisi agak melengkung, tampak dua kutub, salah satunya berflagella untuk pergerakan bakteri. Sifat HP sangat kompleks, dan boleh dikatakan mempunyai berbagai senjata, sehingga bisa ’survive’ didalam lingkungan yang sangat asam dari lambung/ gaster/ maag.
Pertama, HP dapat merubah lingkungan mikro disekitarnya menjadi bersifat agak basa, sehingga dia bisa tinggal dan berkoloni dilapisan lendir mukosa lambung.
Kedua, dia mempunyai alat flagella, untuk membor mukosa lambung, sehingga bisa lebih mudah masuk kedalam dasar kripta/ cekungan mukosa dan menetap ditempat itu.
Ketiga, HP mempengaruhi sistem imunitas tubuh kita untuk tidak mengenali dirinya sebagai benda asing/non-self, melainkan sebagai bagian organ jaringan lambung/self sehingga tidak dapat dikenali sebagai ‘invader’ atau penyusup yang harus diberantas oleh sel limfosit-T. Maka luputlah bakteri HP dari penyisiran sistem imun kita, karena HP tidak terdeteksi sebagai benda asing/non-self.
Ke-empat, HP bisa resisten terhadap terapi yang diberikan, dengan cara bakteri tersebut membuat zat anti terhadap bahan aktif anti-mikroba yang diberikan.
Dan banyak lagi senjata yang dimiliki HP, sehingga dampak yang ditimbulkan oleh peradangan lambung oleh HP menjadi semakin kompleks. Terutama bila HP tidak terdeteksi, maka bakteri akan terus berkembang-biak meluas membentuk tukak lambung, displasia, adenoma dan akhirnya kanker lambung yang sangat ditakuti.
Dan semenjak ditemukan bakteri HP, maka paradigma bahwa ’sakit maag disebabkan oleh asam lambung berlebih’ telah bergeser menjadi ’sakit maag disebabkan oleh infeksi/peradangan lambung oleh kuman HP’.
Sudah tentu akibat perubahan paradigma tersebut akan juga pasti mempengaruhi pengobatan sakit maag. Maka tidak mengherankan saat ini pasien gastritis akan diberikan antibiotika yang sesuai untuk HP, bila ternyata pada pemeriksaan biopsi endoskopi lambung pasien ditemukan HP positif.
Bagaimana seseorang tertular HP? Banyak cara dapat dilalui oleh bakteri HP untuk mencapai lambung dan menyebabkan peradangan/infeksi disana.
Pertama, anak-anak akan mewarisi HP dari ibunya/orang dewasa lain yang terinfeksi HP melalui makanan yang dikunyah dulu oleh ibu/orang dewasa lain , sebelum disuapkan ke mulut anak. Makanan yang terkontaminasi HP dari air ludah si ibu/ pemberi makanan yang sebelumnya dikunyah/mastikasi. Kebiasaan seperti ini sangat populer dan biasa dilakukan di Afrika dan berbagai daerah di Indonesia. Jalan penularan seperti ini disebut ‘oro-oral route’.
Seperti penyakit tifus dan cholera, HP dapat juga ditularkan lewat vektor yaitu lalat kotor yang hinggap difeces penderita, dan kemudian  hinggap pada makanan yang tidak tertutup dan  kita lahap sesudah itu.
Bila tangan yang kotor terkontaminasi feces tidak dibersihkan dengan cermat, maka kotoran yang menempel akan masuk kedalam mulut, bila makan tidak menggunakan sendok alias makan dengan tangan.Cara penularan seperti ini disebut ‘feco-oral route’.
Disinilah pentingnya jamban tertutup dan WC yang memenuhi syarat kesehatan serta hygiene kesehatan umum yang memadai, dengan menjaga lingkungan selalu bersih dan membiasakan menutup makanan diatas meja yang nanti akan dikonsumsi keluarga.
Tiga gambar pada artikel ini, ditengah kelenjar/kripta lambung dimana tampak beberapa HP dibagian tengah/lumen kelenjar. Gambar kiri dan kanan bila diperhatikan dengan cermat, tampak bakteri HP berbentuk cacing pendek kecil-kecil, diantara massa lendir mukosa lambung, dan berwarna pink-gelap..
HELICOBATER PYLORY PENYEBAB BAU MULUT
Dear All, Sharing sedikit pengalaman dengan bau mulut atau Halitosis. bau mulut ini memang sangat mengganggu terutama dalam pergaulan tetapi bisa juga menjadi clue bagi dokter untuk mengetahui adanya penyakit tertentu. Setelah hampir 27 tahun praktek dokter jadi paham dengan berbagai penyakit dari bau mulut terutama yang paling khas dan banyak adalah bau mulut oleh bakteri Helicobacter Pylory
Setiap penyakit tertentu punya bau tertentu dan semakin banyak pengalaman semakin kita memahami. Begitu pasien masuk dan ngobrol sambil kita periksa sudah bisa kita tahu kalau dia menderita infeksi Helicobacter Pylory dari bau mulutnya. Baunya khas antara bau tengik dan asam. Jadi belum dia bicarakan penyakitnya kita sudah antisipasi bahwa ini kemungkinan infeksi oleh Helicobacter Pylory
Infeksi oleh Helicobacter Pylory ini menyebabkan gangguan di maag/lambung dimana lambung mengalami luka/tukak dan produksi asam lambung akan menurun sehingga terjadi gangguan pencernaaan makanan yang menyebabkan makanan membusuk dalam lambung dan mengeluarkan bau melalui mulut. Banyak orang terinfeksi dengan kuman-kuman ini seumur hidup tanpa mengetahuinya padahal pengobatannya hanya sederhana selama 1 minggu sudah sembuh dan bau mulut hilang.
Infeksi H. Pylori. kronis dapat menyebabkan kanker lambung.
Mengapa Bau Mulut tak Kunjung Hilang?
Dan tidak kurang kita juga merasa minder karena bau mulut yang tidak sedap. Dan berbagai cara kita lakukan agar bau mulut kita menjadi sedap [ tidak bau ], rekan - rekan kaskuser tahu kenapa sebabnya bau mulut tersebut tidak kunjung hilang ? ternyata salah satu penyebabnya bakteri. Bakteri yang menyebabkan ulkus/tukak atau kanker pada perut ternyata juga dapat menyebabkan bau mulut tak sedap (halitosis), seperti yang diberitakan oleh para peneliti dari Jepang.
Dr. Nao Suzuki dari Fukuoka Dental College memimpin suatu penelitian yang menyelidiki hubungan antara kuman Helicobacter Pylory dalam air liur penderita halitosis. Helicobacter Pylory adalah bakteri yang dapat menyebabkan tukak lambung, dan pada banyak kasus juga dilaporkan bahwa bakteri ini adalah penyebab kanker lambung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Helicobacter Pylory dapat menyebabkan bau mulut Dilakukan pemeriksaan saliva pasien yang mengeluhkan halitosis, dan ternyata keberadaan Helicobacter Pylory terdeteksi pada 6.4% pasien yang menjadi subyek penelitian. Pada pasien yang dalam liurnya terdapat Helicobacter Pylory, konsentrasi gas penyebab halitosis lebih tinggi daripada pasien tanpa bakteri tersebut, demikian juga tingkat keparahan penyakit mulutnya.
Helicobacter Pylory juga terdeteksi pada 15.7 % penderita periodontitis. Periodontitis adalah infeksi pada jaringan periodontal yang merupakan penyangga gigi, di mana periodontitis adalah penyebab utama dari kegoyangan dan hilangnya gigi pada orang dewasa. Keberadaan Helicobacter Pylory memang belum terbukti secara langsung menyebabkan halitosis, namun bakteri tersebut dikaitkan dengan penyakit periodontal yang dapat menjadi penyebab bau mulut ( Newsletter Rubrik Kesehatan Gigi & Mulut )
BAU MULUT YANG DISEBABKAN BAKTERI LAMBUNG
Mulut manusia merupakan rumah bagi sekitar 600 spesies bakteri yang berbeda, bakteri yang baik dapat bermanfaat bagi kita, seperti memberikan rasa dan aroma pada makanan kita dan bakteri yang berbahaya, seperti Helicobacter Pylory yang dapat menyebabkan kanker lambung.
Baru-baru ini, peneliti berhasil membuktikan bahwa Helicobacter Pylory juga tinggal di mulut dan menghasilkan senyawa atsiri, yang menciptakan bau mulut. "Kami ingin membuktikan apakah bakteri dapat menyebabkan bau mulut, jadi kami menguji pasien yang mengeluh tentang bau mulut karena kehadiran bakkteri Helicobacter Pylory
Bau mulut merupakan masalah umum pada manusia, dan nafas yang bau sebagian besar disebabkan oleh periodonitis dan mulut yang tidak hygenis. Bakteri menghasilkan senyawa atsiri yang memiliki bau tidak enak, dan juga hidrogen sulfida, metil mercaptan dan dimetil sulfida. Dokter sering mengukur kadar senyawa ini untuk mendiagnosis masalah penyakit gastrointestinal dan umumnya diyakini sebagai penyebab halitosis, "kata Dr Nao Suzuki dari Fukuoka Dental College, Fukuoka.
Statistik menunjukkan bahwa sekitar 80 persen orang di seluruh dunia membawa bakteri ini di mulut mereka. Untuk membunuh bakteri ini tidaklah mudah, karena membunuh bakteri jahat tertentu di tengah-tengah ratusan bakteri baik lainnya adalah sangat sulit, dan bisa membuat bakteri baik ikut terbunuh. Membunuh semua bakteri di mulut dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada mulut, karena air liur dan mukosa mulut bisa terganggu.
Sekitar 6,4 persen dari 326 subjek tes menderita bau mulut tim Suzuki menemukan bahwa 21 orang memiliki Helicobacter Pylory di mulut mereka. Hasil yang sama juga ditemukan pada pasien yang menderita penyakit periodontal, berjumlah 16 dari 102 pasien memiliki bakteri ini dalam mulut mereka. Para peneliti mengatakan bahwa hasil ini, meskipun berasal dari analisis yang dilakukan pada beberapa tes, dapat dianggap sebagai wakil untuk seluruh populasi, di seluruh dunia.
"Meskipun adanya Helicobacter Pylory dalam mulut tidak secara langsung menyebabkan bau mulut, hal ini terkait dengan penyakit periodontal yang tidak menyebabkan bau mulut bau mulut. Kami sekarang perlu untuk melihat hubungan antara Helicobacter Pylory dalam mulut dan di perut . Kami berharap untuk menemukan peran mulut dalam mengtransmisi infeksi Helicobacter Pylory ke perut dalam waktu dekat, "kata Suzuki.
Para Ilmuwan Menemukan Bakteri Bau Mulut
Tuesday, April 8, 2008
By nias
NEW YORK – Bau mulut seringkali menjadi masalah bagi banyak orang yang bisa mempengaruhi ruang sosial mereka. Namun masalah bau mulut ini mungkin akan segera bisa diatasi dengan ditemukannya organisme penyebabnya. Para pakar biologi melaporkan pada hari Sabtu 5 April lalu bahwa mereka telah menemukan bakteri penyebab bau mulut, bernama Solobacterium moorei. Demikian laporan para ilmuwan itu pada pertemuan Perhimpunan Riset Dental Amerika di Dallas.
Bau mulut yang persisten, yang sering mendera para penderitanya, sering kali disebabkan oleh kehadiran bakteri dalam mulut, yang menghasilkan senyawa belerang berbau menyengat yang melekat di permukaan lidah. “Bakteri-bakteri lidah menghasilkan senyawa-senyawa berbau menyengat dan asam-asam lemak, yang merupakan 80 – 90% dari penyebab bau mulut”, kata Betsy Clark, mahasiswa Kesehatan Gigi di State University of New York, Buffalo. Beberapa kasus bau mulut berasal dari paru-paru atau sinus.
Dalam studi yang melibatkan 21 orang dengan bau mulut kronis dan 36 orang tanpa masalah, Clark dan koleganya menemukan bakteri S. moorei pada setiap pasien yang memiliki halitosis dibandingkan dengan hanya 4 orang pada pasien yang tidak memiliki halitosis. Ke empat orang yang tidak memiliki halitosis yang terinfeksi dengan bakteri S. moorei semuanya memiliki infeksi periodontitis, suatu infeksi gigi yang juga mengakibatkan bau mulut
Pada sebuah studi sebelumnya terhadap 8 pasien dengan halitosis dan 5 pasien tanpa halitosis, S. moorei selalu ada pada pasien dengan halitosis dan tidak ada pada pasien tanpa halitosis. “Sejumlah studi lain juga menemukan bakteri ini pada pasien-pasien halitosis”, kata Dr. Violet I. Haraszthy yang terlibat pada kedua studi itu.
Saat ini, “tidak banyak diketahui tentang organisme ini”, kata Haraszthy. “Dengan kita mengidentifikasi dan mengetahui lebih jauh tentang bakteri ini, kita bisa mengembangkan pengobatan untuk mengurangi jumlah mereka dalam mulut,” kata Clark.
Dilaporkan juga bahwa tim yang sama telah menemukan bahwa menggosok gigi dengan pasta gigi antibakteri sebanyak dua kali sehari dan menggunakan sikat gigi yang memiliki ‘penggaruk’ lidah bisa mengeliminasi bau mulut. (YN, 07/04/08)
Source:
Diagnosa Helicobacter Pylori
Sumber :Informasi Laboratorium Prodia No.5/2010
METODE NON INVASIF
1. 1.Urea Breath Test (UBT)
Dikembangkan Graham dan Marshall. Prinsip pemeriksaan UBT adalah berdasarkan reaksi antara urease yang dihasilkan oleh H.pylori pada mukosa gastrik, dengan urea berlabel isotop yang diberikan secara oral sehingga menghasilkan karbondioksia dan amonia. Konsentrasi yang tinggi pada nafas pasien menunjukkan adanya infeksi H.pylori.
Pemeriksan UBT telah menjadi gold standard pemeriksan non invasif untuk diagnosis infeksi H.pylori. Terdapat 2 metode untuk melabel urea yang digunakan. Yang pertama dengan menggunakan isotop 13C dan metode lain menggunakan isotop 14C. Maastricht III Consensus Report telah merkomendasikan 13C-UBT sebagai pilihan terbaik.
Pemeriksaan 13C-UBT dilakukan pada semua pasien, baik dewasa maupun anak anak, dengan protokol yang sama. Semua pasien diharuskan berpuasa minimal selama 4 jam dan diberi asam sitrat untuk memperlama pengosongan lambung. Tablet 13C dilarutkan dalam air kemudian diminum. Sampel nafas dikumpulkan sebelum pemberian asam sitrat dan 30 menit setelah larutan urea diberikan.
Perbedaan 13CO2 antara kedua sampel nafas tersebut dianalisis dengan menggunakan spektrometri massa atau spektrometer infra merah. Selisih 13CO2 diekspresikan dalam bentuk DOB (Delta ( ) over base line) dengan satuan. 0/00.
2. 2.Fecal Antigen Test
Pemeriksaan H.pylori stool antigen(HpSA) menggunakan enzyme immunoassay (EIA) untuk mendeteksi antigen H.pylori dalam spesimen feses. Pemeriksaan ini diakui di USA pada tahun 1998 untuk diagnosis dan pemantauan respon terapi pada infeksi H.pylori pada pasien dewasa.
3. Serologi
Sebagai respon terhadap infeksi H.pylori, sistem imun memberikan respon melalui produksi imunoglobulin terhadap antigen spesifik. Antibodi ini dapat dideteksi dalam serum atau darah lengkap. Antibodi IgG anti H.pylori dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan biokimia.
Sebagai respon terhadap infeksi H.pylori, sistem imun memberikan respon melalui produksi imunoglobulin terhadap antigen spesifik. Antibodi ini dapat dideteksi dalam serum atau darah lengkap. Antibodi IgG anti H.pylori dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan biokimia.
dr.Suvianto H L . Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Univ. Sumatera Utara
GASTRITIS BAKTERI
1. Helicobacter pylori (H. pylori) adalah suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis (gastritis) pada manusia.
2. Bakteri ini juga adalah penyebab yang paling umum dari ulcers diseluruh dunia.
3. Prevalensi gastritis yang berhubungan dengan H. Pylori meningkat dengan bertambahnya
usia dengan asumsi bahwa organisasi didapat sewaktu orang bertambah tua. menyebabkan :
usia dengan asumsi bahwa organisasi didapat sewaktu orang bertambah tua. menyebabkan :
a. gastritis antral
b. ulkus peptikum
c. ulkus dan Ca lambung
4. Transmisi antar host terjadi melalui rute oral-oral dan fecal-oral.
5. Dalam lambung, mikroorganisme tersebut hidup di dalam atau di bawah lapisan mukosa yang berdekatan dengan epitelium.
6. Juga ditemukan dalam jumlah kecil di duodenum, saliva dan feses.
MORFOLOGI
1. Batang gram negatif, bentuk spiral
2. Flagella jamak di satu kutu
3. Motil
4. Kebutuhan oksigen mikroaerofilik
5. Media Skirrow yang mengandung antibiotika (vankomicin, polimiksin B, trimetropim)
Media coklat agar
Media coklat agar
· Oksidase +
· Katalase +
· Urease +
· Protease +
SIFAT
1. HP dapat merubah lingkungan mikro disekitarnya menjadi bersifat agak basa,
sehingga dia bisa tinggal dan berkoloni dilapisan lendir mukosa lambung.
sehingga dia bisa tinggal dan berkoloni dilapisan lendir mukosa lambung.
2. Mempunyai alat flagella, untuk membor mukosa lambung, sehingga bisa lebih mudah masuk kedalam dasar kripta/ cekungan mukosa dan menetap ditempat itu.
3. HP mempengaruhi sistem imunitas tubuh kita untuk tidak mengenali dirinya sebagai
benda asing/non-self, melainkan sebagai bagian organ jaringan lambung/self
sehingga tidak dapat dikenali sebagai ‘invader’ atau penyusup yang harus diberantas oleh sel limfosit-T.
benda asing/non-self, melainkan sebagai bagian organ jaringan lambung/self
sehingga tidak dapat dikenali sebagai ‘invader’ atau penyusup yang harus diberantas oleh sel limfosit-T.
4. HP bisa resisten terhadap terapi yang diberikan, dengan cara bakteri tersebut
membuat zat anti terhadap bahan aktif anti-mikroba yang diberikan.
membuat zat anti terhadap bahan aktif anti-mikroba yang diberikan.
PATOGENESIS
Helicobacter pylori menembus lambung
↓gastritis hipoklorhidria
↓inflmasi sel PMN &mononuklear
↓lisis sel
↓atrofi glandular
↓potensial Ca gaster
Helicobacter pylori menempel di permukaan dalam tukak lambung (melalui interaksi-interaksi antara membran bakteri lektin dan oligosakarida spesifik dari glikoprotein membran sel-sel epitel lambung)
↓produksi racun VacA.
↓Racun VacA bekerja dalam menghancurkan keutuhan sel-sel tepi lambung.
pengubahan fungsi endolisosom, peningkatan permeabilitas parasel,
pembentukan pori dalam membran plasma, apoptosis
↓Lokasi infeksi Helicobacter pylori di bagian bawah lambung dan mengakibatkan
peradangan hebat, komplikasi pendarahan dan pembentukan lubang-lubang.
↓Peradangan kronis pada bagian distal lambung meningkatkan produksi asam lambung dari bagian badan atas lambung yang tidak terinfeksi.
↓Ini menambah perkembangan tukak lebih besar di usus duabelas jari.
GEJALA KLINIS
· Mual
· Muntah
· Demam
UJI DIAGNOSTIK LABORATORIUM
• Spesiman :
- biopsi lambung
- darah
• Smear :
- gram
- impregnasi perak
• Uji khusus : uji urease
Diagnosa terhadap infeksi H. pylori
A. Metode Invasif
1. Endoskopi
2. Histologi
3. PCR (Polymerase Chain Reaction)
4. Uji Urease
5. Mucosal Immune Respons
6. Uji Urease
1. Endoskopi
2. Histologi
3. PCR (Polymerase Chain Reaction)
4. Uji Urease
5. Mucosal Immune Respons
6. Uji Urease
B. Metode Non Invasif
1. Serologi
2. Pepsinogen
3. Urea Breath Test
TERAPI
• Triple drug therapy :
- Metronidazole
- Amoksilin /tetrasiklin
- PPI (proton pump Inhibitor)
- Metronidazole
- Amoksilin /tetrasiklin
- PPI (proton pump Inhibitor)
• Selama kurang lebih 14 hari
• H. pylori adalah sulit untuk dibasmi dari perut karena ia mampu mengembangkan
perlawanan terhadap antibiotik-antibiotik yang biasa digunakan. Oleh karenanya,
dua atau tiga antibiotik-antibiotik biasanya diberikan bersama dengan suatu
campuran yang mengandung PPI dan/atau bismuth untuk membasmi bakteri.
Bismuth dan PPIs mempunyai efek-efek anti H. pylori. Contoh-contoh dari
kombinasi-kombinasi obat-obat yang efektif adalah:
perlawanan terhadap antibiotik-antibiotik yang biasa digunakan. Oleh karenanya,
dua atau tiga antibiotik-antibiotik biasanya diberikan bersama dengan suatu
campuran yang mengandung PPI dan/atau bismuth untuk membasmi bakteri.
Bismuth dan PPIs mempunyai efek-efek anti H. pylori. Contoh-contoh dari
kombinasi-kombinasi obat-obat yang efektif adalah:
• Suatu PPI, amoxicillin (Amoxil) dan clarithromycin (Biaxin)
• Suatu PPI, metronidazole (Flagyl), tetracycline dan bismuth subsalicylate
Jangan Sepelekan "Helicobacter Pylori"
29-02-2008
Kalangan kedokteran belum sepenuhnya memahami bahwa banyak kasus tukak lambung (luka pada lambung) disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori. Selama ini para dokter lebih banyak mengaitkan masalah tukak lambung dengan stres, dan agak menyepelekan keberadaan bakteri tersebut dalam melakukan diagnosa. Kondisi ini membuat banyak terjadi kasus salah pengobatan akibat diagnosa yang telanjur keliru.
"Mengkonsumsi obat yang salah setiap kali seseorang merasa sakit perut dapat menjadi sesuatu yang berbahaya. Obat sakit perut yang dijual di pasaran hanya berkhasiat meringankan rasa sakit pada perut, bukan menyembuhkan," ujar peraih Hadiah Nobel Kedokteran tahun 2005 dari Australia, Prof Dr Barry J Marshall dalam wawancara jarak jauh di Jakarta, Kamis (28/2) pagi.
Penemu bakteri Helicobacter pylori ini akan berada Jakarta awal pekan depan, dan telah dijadwalkan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (6/3). Sebelumnya, Selasa (4/3), Marshall akan berkunjung ke Universitas Pelita Harapan, Tangerang untuk berbicara pada Symposium on Nanotechnology.
Menurut Marshall, mengkonsumsi obat yang salah setiap kali seseorang merasa sakit pada perut dapat menjadi sesuatu yang berbahaya. Obat yang banyak dijual di pasaran hanya berkhasiat meringankan rasa sakit pada perut, bukan menyembuhkan. Ia mengatakan, penderita tukak lambung di Indonesia sangat banyak. "Saya perkirakan sekitar 25 persen penduduk Indonesia menderita tukak lambung," ungkapnya.
Peraih Nobel yang mempunyai perusahaan penelitian bioteknologi bernama ONDEK ini mengaku sangat tertarik untuk bekerja sama dengan Indonesia.
Berdasarkan penelitian, dewasa ini sekitar tiga sampai lima persen anak-anak, merupakan pembawa bakteri Helicobacter pylori. Sementara mereka yang lahir di pertengahan abad lalu, sekitar 50 persennya terinfeksi bakteri itu.
Helicobacter Pylori juga dapat membawa seseorang menjadi penderita kanker. Sebab, bakteri tersebut adalah bakteri yang dapat bertahan hidup dalam lingkungan asam lambung, yang biasanya membunuh bakteri lainnya. Bakteri ini berlindung di dalam selaput enzym urease dan dapat bertahan hidup dalam lambung, sehingga sistem pertahanan tubuh tidak dapat menyerangnya, karena sudah terlebih dahulu diuraikan oleh asam lambung.
Jika peradangan yang disebabkan bakteri memasuki stadium lanjut, dapat saja terbentuk kanker pada lambung.
Prof Dr Barry J Marshall yang lahir di Kalgoorlie pada tahun 1951 menyelesaikan pendidikan sarjananya di University of Western Australia (UWA), Perth. Saat ini Barry menjadi Kepala Penelitian Senior di sekolah biomedik, biomolekul, dan konsultan ilmu kimia Gastroenterologi UWA. [WWH/M-12] Sumber : www.suarapembaruan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar